HitzSerpong – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) secara proaktif meluncurkan 35 inisiatif terpadu guna mengatasi masalah stunting secara menyeluruh sejak tahap awal kehidupan.
Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, dr. Allin Hendalin Mahdaniar, menjelaskan bahwa stunting adalah gangguan pertumbuhan anak akibat defisiensi gizi berkepanjangan.
Kondisi ini, tegasnya, dapat dicegah melalui intervensi dini dan komprehensif.
“Penanganan stunting memerlukan lebih dari sekadar suplementasi makanan. Pendekatan lintas sektor dan edukasi berkelanjutan melalui berbagai program mutlak diperlukan,” ujar dr. Allin dalam pernyataan resminya, ditulis Sabtu (14/6/2025).
Berbagai faktor risiko turut disoroti, seperti kekurangan energi kronis dan anemia pada ibu hamil, pola makan tidak seimbang, paparan asap rokok, urbanisasi, serta pemahaman masyarakat yang masih terbatas mengenai penyebab stunting.
Untuk menanggulangi hal tersebut, Pemkot Tangsel, menggerakkan 35 program integratif.
Inisiatif ini mencakup kunjungan rumah oleh Tim Ngiler Sehat, pendirian Pos Gizi di setiap kelurahan, hingga pelatihan menyusui dan pemantauan tumbuh kembang balita bagi tenaga kesehatan, guru, dan kader.
“Khusus remaja, Dinkes membentuk Kader DoReMiFaSoLaSiDo (Duta Remaja Anti Anemia) untuk mempromosikan gaya hidup sehat dan konsumsi tablet penambah darah mingguan di sekolah,” ungkap dr. Allin.
Strategi penjangkauan langsung masyarakat juga meliputi penyelenggaraan Pekan Ibu Hamil Sehat di pusat perbelanjaan, webinar gizi, serta pembangunan fasilitas sanitasi sehat melalui kerja sama CSR.
**Baca Lainnya: Kebakaran di Rumah Makan Kampung Kecil BSD Akibatkan 2 Orang Cidera
Guna memastikan efektivitas program, Dinkes Tangsel melakukan koordinasi intensif dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Kolaborasi ini melibatkan Bappeda, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3), Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil)
Lalu, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta), Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).
Koordinasi lintas sektor ini bertujuan untuk konvergensi aksi percepatan penurunan stunting.
“Setiap keluarga yang berhasil diselamatkan dari stunting berarti satu masa depan yang terlindungi. Target kami adalah menjangkau sebanyak mungkin keluarga,” tutupnya.(eka)