HitzSerpong – Upaya Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) memerangi TBC tak hanya mengandalkan tim medis, tapi juga memberdayakan masyarakat sebagai garda terdepan.
Program ‘RW Bebas TBC’ menjadi tulang punggung strategi kolaboratif ini.
Kepala Dinkes Tangsel, dr. Allin Hendalin Mahdaniar menekankan peran krusial warga sebagai kunci eliminasi TBC.
“Melalui program RW Bebas TBC, warga diajak tak sekadar memahami gejala penyakit, tapi aktif mendukung pasien menyelesaikan pengobatan,” ujarnya, ditulis Selasa (15/7/2025).
Program ini melibatkan kader kesehatan di tingkat RT/RW untuk memantau pasien TBC di lingkungannya.
“Warga perlu peduli jika ada pasien yang berpindah domisili agar bisa dilacak dan dipantau,” tegasnya.
Lanjutnya, sistem ini mencegah putus obat akibat perpindahan lokasi.
**Baca Lainnya: Perangi TBC, Tim Kesehatan Ngider Sehat Tangsel Jemput Pasien di Rumah Warga
Selain itu, artisipasi masyarakat juga dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan edukasi.
Kader terlatih melakukan penyuluhan door-to-door tentang pentingnya pengobatan tuntas, mengikis stigma, dan mengenali gejala dini seperti batuk berkepanjangan atau penurunan berat badan drastis.
Kolaborasi ini terbukti berdampak pada peningkatan temuan kasus.
Data Dinkes mencatat 2.515 kasus baru terdeteksi dalam lima bulan pertama 2025, didorong oleh kewaspadaan warga dan program skrining aktif.
“Kesadaran kolektif inilah yang memperkuat langkah pemutusan mata rantai penularan,” paparnya.
Dengan ini, warga diajak menjadi mata dan telinga tim kesehatan dengan melaporkan kasus potensial di lingkungannya.
Program ini juga menyediakan dukungan psikososial bagi pasien melalui kelompok dukungan sebaya.(eka)