Menjadi Barista Adalah Tentang Melatih Kesenian dalam Membuat Secangkir Kopi

HitzSerpong-Barista merupakan profesi populer masa kini dalam menyajikan racikan biji kopi menjadi sebuah minuman yang mengunggah selera.

Profesi barista kini menjadi sebuah tren dikalangan milenial, terlebih melihat tren coffee shop yang sangat digemari oleh anak muda masa kini.

Terjun di dunia barista tidaklah mudah, karena harus menghafal biji kopi yang nikmat, serta menyajikan takaran yang pas dalam membuat secangkir kopi.

Namun, pemuda asal Kabupaten Tangerang ini memberanikan diri untuk terjun menjadi seorang barista disaat usia nya yang masih sangat muda.

Ya, Arie Hermawan atau yang akrab disapa Bang Jon ini terjun ke dunia barista sejak dia lulus sekolah pada tahun 2018.

Bang Jon ketika belum menjadi barista mengakui pernah komplain saat memesan di coffee shop, karena membuat secangkir kopi saja membutuhkan waktu yang lama.

“Ternyata ketika gua (saya, red) terjun ke dunia ini (Barista, red), gua tau ternyata membuat secangkir kopi itu perlu ketelitian dalam menakar racikan yang pas,” ujarnya di Serpong Utara, Jumat (12/1/2024).

Bang Jon merintis karirnya sebagai barista berawal saat dirinya mengikuti temannya kerja di coffee shop. Awalanya, dijelaskan Bang Jon, dirinya hanya menjadi pelayan saja.

“Awalnya cuma nganterin pesanan doang mas, tapi saya belajar sama teman, gak dibolehin untuk buat kopi juga. Ternyata, gua seneng dan terus belajar,” terangnya.

“Saat awal itu, gua menghafal apapun biji kopi, dan takaran racikan yang diajarin sama temen gua. Sampai akhirnya gua membuat takaran racikan kopi sendiri buatan gua,” tambahnya.

Bang Jon sendiri saat ini menjadi seorang barista yang sangat diandalkan oleh Tentang Kopi Retro Serpong yang berada di dekat Kantor Kelurahan Pakualam, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan.

Menurutnya, pengalaman paling berkesan saat menjadi barista adalah disaat pelanggan bisa menjadi teman, bahkan apabila pelanggan tersebut adalah lawan jenis, bisa dijadikan pacar.

**Baca juga: Aryaduta Lippo Village Luncurkan Program ‘Tjakap Djiwa’, Simak Keuntungannya

Selain itu, Bang Jon mengaku bahwa pengalaman berkesan lainnya adalah ketika pelanggan meminta pesanan yang unik.

“Kadang kustomer (pelanggan, red) tuh minta menu yang dia pengen contohnya menu di tempat gua tuh dulu gaada menu coklat hazelnut dan segala macam, dan posisinya customer itu sendiri yang kasih tau. Bang takarannya segini-segini ya, dan ya oke gua iya in, itu sih menurut gua permintaan yang unik, masih banyak lagi sih sebenernya,” jelasnya.

Bang Jon menerangkan, saat dirinya menjadi seorang barista dan bekerja di bidang food and bavarage (f&b) tidak jauh dari komplainan pelanggan, dimulai dari masakannya yang lama, hingga rasa makanan yang dianggap kurang konsisten.

“Tapi gua terima kritik itu untuk jadi motivasi, dan terus berinovasi dengan secangkir kopi. Karena menurut gua menjadi seorang barista adalah tentang melatih kesenian dalam membuat secangkir kopi,” ungkapnya.

Bang Jon memberikan saran apabila ada yang ingin menjadi seorang barista adalah harus kuat dengan mental. Karena, bekerja di bidang f&b tidak jauh dari komplain pelanggan, dan harus terus berinovasi.

“Lu harus kuat mental, kuat kuping dengerin komplain customer, pokoknya tetap semangat deh. Jangan lupa untuk terus berinovasi,” tutupnya.(eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *