Hitzserpong- Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunsfik) Komisi XI DPR RI, Andreas Eddy Susetyo, menyampaikan keinginan mereka untuk secara langsung mendengarkan pelaksanaan strategi Bank Indonesia (BI) bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) selama semester pertama tahun 2024.
Andreas menjelaskan, keinginan ini disebabkan oleh seringnya terjadinya inflasi, terutama selama bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri 1445 Hijriyah.
“Komisi XI DPR RI berharap strategi-strategi yang dilakukan oleh Bank Indonesia bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah dapat mencapai tujuan inflasi yang rendah dan stabil, sambil tetap mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Provinsi Banten dan Kota Tangerang,” ujarnya dalam pertemuan dengan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P. Joewono, di Kota Tangerang, ditulis Jumat (15/3/2024).
Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini menambahkan bahwa salah satu tantangan dalam perekonomian saat ini, terutama selama bulan Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriah, adalah kenaikan inflasi pangan.
Andreas menyatakan bahwa Bank Indonesia, yang memiliki kewenangan dalam stabilisasi nilai rupiah, sangat relevan untuk berperan dalam menurunkan harga-harga yang menjadi aspirasi masyarakat.
“Pengendalian inflasi tetap mengacu pada prinsip 4K, yaitu ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi efektif,” jelasnya.
Menurutnya, upaya Bank Indonesia bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam mengendalikan inflasi sangat penting dalam menurunkan laju inflasi.
**Baca juga: Polri Siap Amankan Tahapan Pengumuman Pemilu pada 20 Maret 2024
“Pengendalian inflasi tetap mengacu pada prinsip 4K, yaitu ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi efektif,” tegasnya.
Di sisi lain, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P. Joewono, menjelaskan peran strategis Bank Indonesia di daerah sebagai penasihat strategis bagi Pemerintah Daerah dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan menjaga tekanan inflasi tetap stabil dan rendah.
“Tekanan inflasi di Banten pada tahun 2023 relatif terkendali di angka 3,06 persen (yoy) dan mereda dari tingkat inflasi tahun 2022 sebesar 5,08 persen (yoy),” terangnya.
“Meskipun angka tersebut lebih tinggi dari angka nasional, masih berada dalam rentang sasaran sebesar 3+-1 (yoy),” tambahnya.
Sementara itu, upaya Bank Indonesia dalam menjaga inflasi tetap terkendali selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri 1445 Hijriah.
“Antara lain, melibatkan intensifikasi sinergi pengawasan bersama Satgas Pangan Kota Tangerang dan aparat penegak hukum untuk memantau kenaikan harga pangan yang tidak wajar di pasar tradisional dan modern, serta mitigasi gangguan distribusi dari sentra produksi ke Banten,” tutupnya.(eka)