Program Jangka Pendek Ananda Trianh: Fokus Penambahan Ruang Kelas SMA Negeri di Tangsel

Hitzserpong-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten Terpilih, Ananda Trianh Salichan membeberkan rencana programnya saat dirinya sudah dilantik sebagai Legislator Banten.

Ananda menyebut, programnya sesuai dengan visi dan misi yang telah disampaikan saat dirinya melakukan kampanye ke masyarakat di Daerah Pemilihan (Dapil) 9 Banten.

Ananda Trianh Salichan sendiri berhasil melenggang ke DPRD Banten melalui Dapil 9 Provinsi Banten yang merupakan daerah pemilihan Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Ananda menyebut, program pertamanya adalah meninjau SMA di Kota Tangsel, khususnya sekolah favorit di masing-masing kecamatan.

“Itu saya akan tinjau kira-kira SMA mana saja yang ada kemungkinan untuk bisa ditambah ruang kelasnya,” ujarnya, Jumat (22/3/2024).

Sesuai dengan visi, Ananda mengatakan, dirinya akan mengupayakan penambahan ruang kelas baru di SMA se-Kota Tangsel.

Menurut Ananda, dasar dirinya menginisiasi visi tersebut karena sadar siswa-siswi di SMA setiap tahun selalu bertambah, tetapi tidak dengan kapasitas yang tersedia di sekolah tersebut.

“Nah, harapannya program jangka pendek ini dengan adanya penambahan ruang kelas baru di SMA-SMA yang sudah existing itu bisa menambah kuota per tahunnya,” jelasnya.

“Jadi siswanya bertambah, ruang kelasnya juga bisa bertambah,” tambahnya.

Meski begitu, Ananda mengungkapkan, tidak kecil kemungkinan akan didorong untuk menambah sekolah SMA baru di Kota bertajuk ‘Cerdas, Modern, dan Religius’ tersebut.

“Karena kita tahu bahwa di segmen dan juga segi pendidikan di Kota Tangerang Selatan ini, kita sangat-sangat kekurangan SMA khususnya SMA negeri yang ada di Kota Tangerang Selatan,” jelasnya.

Bahkan, Ananda menerangkan, isu soal sekolah tingkat SMA ini menjadi suatu hal yang dibahas di setiap tahunnya.**Baca juga: Ananda Trianh: Menyinergikan Pelatihan dan Perda Ketenagakerjaan Sebagai Program Prioritas

Ananda mengaku, memang itu fakta yang terjadi di lapangan, dan dirinya juga merasakan dampak dari Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui sistem zonasi.

“Yang memang sebenernya banyak menghambat siswa-siswa yang memiliki prestasi,” ungkapnya.

Menurutnya, banyak siswa berprestasi kesulitan masuk ke sekolah negeri karena permasalahan zonasi, berbeda dibandingkan saat sistem zonasi tidak dipakai.

“Dulu kita bisa berbangga hati ya sehingga kita masuk ke SMA negeri itu harap prestasi, tapi kalau sekarang ini kita agak sedikit kurang gitu perbanggaannya kenapa? karena kita terhalang oleh jarak,” tutupnya. (Eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *