HitzSerpong—Program kolaborasi P&G dan TikTok, ‘Jalin Nusantara’ merayakan pencapaian satu tahun dalam mendorong pemberdayaan guru dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Inisiatif yang didukung Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) ini fokus pada penguatan keterampilan digital yang relevan dengan kebutuhan industri ekonomi kreatif.
Presiden Direktur P&G Indonesia, Saranathan Ramaswamy, mengatakan program ini merupakan inisiatif disruptif yang mengubah cara guru dan murid SMK memanfaatkan teknologi.
“Program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan digital, tetapi juga mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan dan kewirausahaan,” ujarnya dalam keterangan resmi, ditulis Rabu (1/10/2025).
Sejak diluncurkan pada 2024, program ini telah menerapkan konsep Training of Trainers (ToT), di mana guru tidak hanya menjadi peserta tetapi juga agen perubahan yang menyebarkan ilmu di sekolah masing-masing.
**Baca Lainnya: Teknik Kimia UI Rayakan Empat Dekade dengan Reuni Akbar dan Komitmen Lestari
Hingga saat ini, ‘Jalin Nusantara’ telah menjangkau lebih dari 6 sekolah, melibatkan 24 guru, dan melatih 540 siswa.
Salah satu inovasi utama program ini adalah pemanfaatan fitur Live Studio TikTok yang memungkinkan siswa mempraktikkan strategi live selling secara langsung.
Pendekatan ini membuat proses pembelajaran lebih aplikatif dan sesuai dengan dinamika industri.
Head of Public Policy and Government Relations TikTok Indonesia, Hilmi Adrianto, menambahkan, program ini diharapkan menjadi katalisator untuk memperluas kemampuan digital di Indonesia, memperkuat partisipasi dalam ekonomi kreatif.
Dukungan juga datang dari Direktur SMK Kemendikdasmen, Dr. Arie Wibowo Khurniawan, yang menilai program ini selaras dengan komitmen pemerintah dalam memperkuat pendidikan vokasi.
“Kolaborasi ini membekali guru dan murid SMK dengan keterampilan digital yang relevan dan berdaya saing global,” terangnya.
Ke depan, P&G dan TikTok berkomitmen untuk terus mengembangkan program ini guna memperkuat kompetensi generasi muda dan memastikan keberlanjutan manfaat bagi dunia pendidikan vokasi di Indonesia.(eka)
