HitzSerpong—Setiap bulan Oktober diperingati sebagai Bulan Kesadaran Kanker Payudara (Breast Cancer Awareness Month) di seluruh dunia.
Momen ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat, khususnya perempuan, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit yang masih menjadi kasus kanker tertinggi pada wanita ini.
Menurut Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B (K) Onk, M.Epid, MARS, Spesialis Bedah Konsultan Onkologi Eka Hospital, deteksi dini merupakan kunci utama dalam menangani kanker payudara.
“Dengan deteksi dini, peluang kesembuhan sangatlah tinggi,” ujarnya.
Metode Deteksi Dini yang Dianjurkan:
1) SADARI (Periksa Payudara Sendiri): Dilakukan rutin setiap bulan setelah menstruasi selesai untuk mengenali tekstur normal payudara
2) SADANIS (Periksa Payudara Klinis): Pemeriksaan oleh tenaga kesehatan setidaknya setahun sekali
3) Mammogram dan USG Payudara: Pemeriksaan pencitraan untuk wanita dengan faktor risiko atau usia di atas 40 tahun
**Baca Lainnya: Pemkot Tangsel Raih Empat Penghargaan Bidang Kesehatan di HUT ke-25 Banten
Ciri-ciri yang Perlu Diwaspadai:
· Benjolan keras yang tidak hilang setelah menstruasi
· Perubahan bentuk atau ukuran payudara
· Kulit payudara menebal, mengerut, atau seperti kulit jeruk
· Puting tertarik ke dalam atau keluar cairan tidak normal
· Kemerahan atau pembengkakan yang menetap
Faktor Risiko Utama:
· Jenis kelamin perempuan dan pertambahan usia
· Riwayat keluarga dengan kanker payudara
· Mutasi gen BRCA1 dan BRCA2
· Riwayat reproduksi (menstruasi dini, menopause lambat)
· Gaya hidup tidak sehat (obesitas, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol)
Peringatan Bulan Kesadaran Kanker Payudara diharapkan dapat mendorong perempuan untuk lebih peduli terhadap kesehatan payudara mereka.
“Dengan melakukan deteksi sedini mungkin dan menerapkan gaya hidup sehat, angka kesembuhan kanker payudara dapat ditingkatkan secara signifikan,” terangnya.(eka)
