HitzSerpong-Laju impresif Persita Tangerang yang tak terkalahkan dalam delapan pertandingan terakhir di Super League 2025/2026 harus terhenti secara dramatis di tangan PSBS Biak.
Dalam laga tandang yang digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (6/11/2025), Pendekar Cisadane harus mengakui keunggulan Badai Pasifik dengan skor tipis 1-2 lewat gol telat di penghujung laga.
Kekalahan ini menjadi sinyal peringatan keras bagi skuad asuhan Carlos Pena, yang secara terbuka mengakui timnya tampil di bawah standar terbaik.
Pelatih kepala Persita, Carlos Pena, tak ragu melontarkan kritik pedas terhadap performa anak asuhnya usai pertandingan.
Ia bahkan secara jantan memuji semangat juang tim lawan, PSBS Biak, yang menurutnya tampil dengan hasrat dan intensitas yang jauh lebih tinggi.
“Pertandingan yang buruk untuk kita, PSBS Biak layak memenangkan laga ini. Mereka bermain lebih baik, lebih berhasrat dan lapar ketimbang kita,” ujarnya dikutip dari website Persita.
Menurut Pena, timnya memang mengawali laga dengan baik dan sempat unggul 1-0 (gol bunuh diri pemain PSBS, Sandro Embalo, di menit ke-10).
**Baca Lainnya: Dewa United Banten Selangkah Menuju Gelar Juara EPC 2025
Namun, tekanan agresif PSBS Biak segera menimbulkan masalah bagi Persita, terutama dalam membangun serangan dan memenangkan duel-duel kunci.
Masalah utama Persita, menurut sang pelatih, terjadi di babak kedua. Setelah unggul di paruh pertama, Persita gagal mempertahankan kualitas permainan.
Kesulitan Menciptakan Peluang: Tim mengalami kesulitan besar dalam membangun serangan yang efektif di tengah pressing ketat PSBS.
Lemah dalam Bertahan: Garis pertahanan Persita dinilai tidak cukup solid, membuat PSBS berhasil menyamakan kedudukan lewat Ruyery Blanco (menit ke-69) dan mencetak gol kemenangan dramatis melalui Yano Putra (menit 90+1).
“Mereka (PSBS Biak) layak untuk menang, dan saya ucapkan selamat. Kami harus belajar banyak dari laga ini,” terangnya.
“Kami memulai laga sesuai dengan yang kami harapkan. Lawan langsung menekan sejak menit pertama dan kami mengalami kesulitan dalam membangun serangan serta menciptakan peluang,” tambahnya.
Pelatih asal Spanyol ini juga menyoroti konsistensi para pemain PSBS dalam menjaga ritme pertandingan. Hal yang tidak bisa dilakukan oleh tim berjuluk Pendekar Cisadane ini.
“Mereka menekan dengan sangat baik. Selain itu, kami tidak berhasil memenangkan duel-duel di lini depan dan hal itu membuat situasi semakin sulit, tapi kami masih bisa mencetak gol,” jelasnya.
“Namun, di babak kedua kami tidak berhasil. Tim tidak bertahan dengan baik, kami tidak menyerang dengan baik, jadi mereka pantas mendapatkan tiga poin,” tambahnya.
Kekalahan ini membuat Persita harus turun ke peringkat lima klasemen sementara.
Dengan jeda pertandingan sekitar dua pekan ke depan, Carlos Pena menekankan pentingnya reset mental dan fokus total untuk mempersiapkan laga berikutnya.
Persita dijadwalkan akan menjamu Malut United pada 23 November, dan tim harus segera bangkit untuk kembali ke jalur kemenangan.(eka)






