Hitzserpong-Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) meminta agar masyarakat tidak perlu panik atas kenaikan dan ketersediaan bahan pangan jelang Ramadan.
Anggota Komisi IV DPR RI Dwita Ria Gunadi menyampaikan, meskipun harga beras melambung menjelang Ramadan, masyarakat tak perlu panik.
Dwita menerangkan, hal itu karena stok beras yang tersedia.
“Saya rasa dengan kenaikan harga beras menjelang Ramadhan ini, masyarakat tidak perlu panik, karena (stoknya, red) tersedia,” ujarnya, ditulis Sabtu (9/3/2024).
**Baca juga: Jelang Piala Dunia 2026, DPR RI Setujui Naturalisasi Tiga Pemain Tim Nasional
Dalam kunjungannya, Dwita bersama anggota lain dari komisi IV DPR RI menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan warga dan pedagang terkait dengan harga dan ketersediaan beras dan bahan pangan lainnya.
Menurutnya, hntuk beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), ada dua hal yang dipantau yaitu ketersediaan dan kepatuhan penjual pada harga eceran tertinggi.
“Tadi kami ke Pasar Way Halim di Bandar Lampung dan kita lihat di sana gerai-gerai yang bekerjasama dengan Bulog itu punya stok untuk menjual beras dengan harga yang diberikan oleh pemerintah Rp53.400 untuk beras SPHP,” terangnya.
Menurutnya, beras program SPHP merupakan beras yang digulirkan pemerintah melalui penunjukan Perum Bulog.
Lanjutnua, penyaluran beras SPHP dilakukan dalam bentuk kemasan 5 kilogram dengan harga tertinggi sesuai dengan ketentuan antara lain; Zona 1 meliputi Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi seharga Rp10.900 per kg.
“Zona 2 meliputi Sumatera selain Lampung dan Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Kalimantan, sebesar Rp11.500 per kilogram, serta Zona 3 meliputi Maluku dan Papua senilai Rp11.800 per kilogram,” tutupnya.(eka)