Hitz Serpong – Obesitas saat ini menjadi momok bagi penampilan dan kesehatan. Obesitas saat ini bisa dikategorikan sebagai kondisi medis kronis yang dapat memicu berbagai penyakit serius.
Dimulai dari diabetes tipe 2, penyakit jantung hingga beberapa jenis kanker.
Saat ini, di Indonesia, obesitas menjadi salah satu masalah kesehatan umum yang semakin meningkat.
Berbagai upaya bisa dilakukan oleh penderita ini, seperti mengurangi berat badan, hingga defisit kalori.
**Baca juga: Posyandu Jadi Garda Terdepan Kesehatan Masyarakat, Benyamin Berikan Dukungan Penuh
Tapi, ada salah satu prosedur medis yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi obesitas, yaitu dengan prosedur ‘Bariatrik’.
Apa Itu bariatrik?
Konsultan Bedah Digestif Eka Hospital BSD, dr. Handy Wing menjelaskan, ‘Bariatrik’ atau operasi penurunan berat badan, adalah serangkaian prosedur bedah yang dilakukan pada sistem pencernaan untuk membantu seseorang dengan obesitas ekstrem menurunkan berat badan.
“Prosedur ini bekerja dengan membatasi jumlah makanan yang dapat ditampung oleh lambung, mengurangi penyerapan kalori dan nutrisi, atau kombinasi keduanya,” ujarnya kepada awak media di Serpong, Selasa (6/5/2025).
Beberapa jenis operasi bariatrik yang umum dilakukan meliputi:
1) Pengecilan lambung (sleeve gastrectomy): Sebagian besar lambung diangkat, menyisakan bentuk tabung atau “lengan” yang lebih kecil.
Ini membatasi jumlah makanan yang dapat ditampung dan juga mengurangi produksi hormon ghrelin yang memicu rasa lapar.
2) Bypass lambung Roux-en-Y (Roux-en-Y gastric bypass): Lambung dibagi menjadi kantong kecil dan langsung dihubungkan ke bagian tengah usus kecil.
Ini membatasi asupan makanan dan mengurangi penyerapan kalori.
3) Pemasangan balon lambung (gastric balloon): Sebuah balon silikon yang dikembangkan dengan cairan dimasukkan ke dalam lambung melalui endoskopi.
Balon ini mengisi sebagian ruang di lambung, memberikan rasa kenyang lebih cepat. Prosedur ini bersifat sementara.
Manfaat prosedur bariatrik
Dr. Handy menerangkan bahwa manfaat bariatrik bukan hanya untuk penurunan berat badan.
Penelitian menunjukkan bahwa prosedur ini dapat secara signifikan memperbaiki atau bahkan mengatasi berbagai kondisi kesehatan terkait obesitas, di antaranya:
1) Diabetes Tipe 2: Banyak pasien mengalami perbaikan kontrol gula darah yang signifikan, bahkan hingga tidak lagi memerlukan pengobatan.
2) Penyakit jantung: Risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol tinggi dapat menurun drastis.
3) Sleep apnea: Gangguan tidur akibat obesitas seringkali membaik atau hilang setelah operasi bariatrik.
4) Nyeri sendi: Penurunan berat badan mengurangi tekanan pada sendi, meredakan nyeri dan meningkatkan mobilitas.
5) Kesuburan: Pada wanita dengan obesitas, operasi bariatrik dapat meningkatkan kesuburan.
6) Kualitas hidup: Secara keseluruhan, pasien yang menjalani bariatrik sering melaporkan peningkatan kualitas hidup, kepercayaan diri, dan kesehatan mental.(eka)