HitzSerpong–Buah pidada (Sonneratia caseolaris), salah satu jenis buah mangrove yang melimpah di pesisir Muaragembong, Kabupaten Bekasi, kini memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi.
Berkat kolaborasi antaruniversitas, olahan sirup pidada yang biasanya cair, berhasil diinovasi menjadi bentuk serbuk yang praktis.
Inovasi ini merupakan hasil program pengabdian masyarakat yang digagas oleh tim dosen dan mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) serta Fakultas Biosains, Teknologi, dan Inovasi (FBTI) Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, bekerja sama dengan Fakultas Teknologi Pangan dan Kesehatan Universitas Sahid.
Program yang didanai hibah PKM Kemdikbudristek DPPM 2025 ini menyasar Kelompok Senturi, yang beranggotakan ibu-ibu rumah tangga di Muaragembong.
Perubahan bentuk menjadi serbuk dipilih sebagai strategi diversifikasi produk untuk menjawab tantangan gaya hidup modern yang mengutamakan kepraktisan dan kesehatan.
Selain mudah disajikan, produk serbuk juga memiliki daya simpan yang lebih lama dibandingkan sirup cair.
“Pelatihan ini menjadi mimpi kami dan sangat membantu dalam membuka wawasan untuk mengembangkan produk yang tidak hanya unik, tetapi juga punya peluang besar di pasar modern,” ujar Siti Maunah, Ketua Kelompok Senturi, seperti diterima tim pelaksana.
**Baca Lainnya: Rektor Baru UMT Targetkan Pendirian Fakultas Kedokteran dan Transformasi Digital
Program pendampingan berlangsung dalam beberapa tahap. Pada 28 Agustus 2025, digelar pelatihan produksi untuk mengolah sari buah pidada menjadi serbuk.
Sehari kemudian, 29 Agustus 2025, peserta mendapatkan pelatihan teknik pengemasan yang menarik dan mampu menjaga kualitas produk.
Untuk memperluas jangkauan pasar, tim juga memberikan pelatihan pemasaran digital pada 11 September 2025.
Melalui pelatihan ini, produk yang dijuluki “MIMPI” (Minuman Instan Mangrove Pidada) ini dipromosikan melalui platform digital seperti Instagram, TikTok, dan Shopee.
Inovasi sirup pidada serbuk ini tidak hanya sekadar mengubah bentuk produk, tetapi menjadi simbol sinergi untuk mengangkat potensi lokal.
Diharapkan, produk ini dapat membawa manfaat ekonomi berkelanjutan bagi komunitas lokal di pesisir Muaragembong, sekaligus memperkenalkan kekayaan alam mangrove kepada khalayak yang lebih luas.(eka)







