HitzSerpong—Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang tahun anggaran 2025, dengan realisasi pendapatan dan belanja APBD yang berada di atas rata-rata nasional.
Data Kementerian Dalam Negeri per 17 Oktober 2025 menunjukkan capaian positif ini.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Banten Rina Dewiyanti menjelaskan, Pemprov Banten terus memastikan pengelolaan keuangan daerah berjalan sesuai prinsip akuntabilitas, efisiensi, dan tepat sasaran.
“Capaian ini merupakan hasil kerja kolaboratif seluruh perangkat daerah,” ujarnya.
Perbandingan dengan Rata-Rata Nasional
Berdasarkan data Kemendagri, rata-rata nasional realisasi pendapatan APBD provinsi 70,01 persen, dengan rata-rata nasional realisasi belanja APBD provinsi 55,59 persen
**Baca Lainnya: Andra Soni Dorong Gen Z Kuasai Empat Pilar Kebangsaan di Tengah Arus Globalisasi
Sementara Provinsi Banten mencatat realisasi pendapatan 70,78 persen, serta realisasi belanja: 57,72 persen.
Indikator Kinerja Positif
Tingginya realisasi pendapatan menandakan optimalisasi penerimaan daerah, baik dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun transfer pusat.
Sementara realisasi belanja yang berada di atas rata-rata nasional memperlihatkan percepatan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan.
“Ini menunjukkan optimalnya pelaksanaan program dan pembangunan Gubernur Andra Soni dan Wakil Gubernur Dimyati Natakusumah,” papar Rina.
Kategori Pengelolaan Keuangan Produktif
Dengan capaian yang melampaui rata-rata nasional, Provinsi Banten termasuk dalam kelompok provinsi dengan pengelolaan keuangan daerah yang produktif dan berkinerja baik.
Pemprov Banten akan terus mendorong percepatan pelaksanaan program prioritas serta memastikan penyerapan anggaran dilakukan tepat waktu dan tepat sasaran hingga akhir tahun anggaran 2025.
“Kondisi ini diharapkan terus berlanjut hingga akhir anggaran tahun 2025,” tutupnya.(eka)
