HitzSerpong — PT Bintang Toedjoe, anak perusahaan PT Kalbe Farma Tbk, menerima kunjungan International Regulatory Cooperation for Herbal Medicines (WHO-IRCH) dalam rangka The Sixteenth Annual Meeting of the World Health Organization di Jakarta.
WHO memberikan apresiasi atas komitmen perusahaan dalam pengembangan obat herbal modern.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Irawati Setiady, menyatakan, sebagai bagian dari Kalbe Group, PT Bintang Toedjoe senantiasa berkomitmen untuk menjalankan praktik produksi yang memenuhi standar nasional dan internasional.
Dukungan Penuh dari BPOM
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM, Apt. Mohamad Kashuri, menyampaikan apresiasi atas terobosan Bintang Toedjoe dalam membangun ekosistem jahe merah yang komprehensif.
“Perusahaan telah berhasil melakukan pengembangan inovatif produk berbasis jahe merah yang kini telah dipasarkan secara global,” ujarnya.
Transformasi Menuju Herbal Modern
Bintang Toedjoe telah bertransformasi menjadi industri herbal terdepan yang berfokus pada pengembangan produk berbasis bahan alam teruji ilmiah.
**Baca Lainnya: Primaya Fair 2025: Inisiatif Pertama Rumah Sakit Swasta dalam Edukasi dan Literasi Kesehatan
Perusahaan mengembangkan ekosistem herbal jahe merah terintegrasi dari hulu ke hilir, mulai dari perbenihan, budidaya, hingga riset dan komersialisasi produk.
“Pengakuan ini menjadi bukti nyata atas komitmen kami untuk tetap konsisten dalam menjaga standar tertinggi dalam regulasi, mutu, dan inovasi berkelanjutan,” ungkap Fanny Kurniati, selaku Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe.
Potensi Indonesia dalam Pengembangan Herbal
Sebagai negara dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan bahan alam. WHO menilai potensi ini strategis dalam mendukung konsep “Local Wisdom for Global Health” yang memanfaatkan bahan baku lokal menjadi produk herbal berstandar global.
Kunjungan ini diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat peran Indonesia sebagai pusat pengembangan dan produksi obat herbal berstandar internasional, sekaligus forum pertukaran pengetahuan untuk memperkuat inovasi dan daya saing global industri herbal nasional.(eka)