Komdigi RI Sebut AI Tak Bisa Gantikan Cara Manusia Berkomunikasi

HitzSerpong — Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI, Nezar Patria mengingatkan bahwa meskipun kecerdasan artifisial (AI) telah merevolusi cara berkomunikasi dan memproduksi konten, teknologi ini masih memiliki keterbatasan mendasar dalam hal empati dan pemikiran kritis.

“Satu hal yang membuat manusia berbeda dengan mesin ini adalah kemampuan empati dan kemampuan critical thinking,” tegas dikutip dari laman resmi Kementerian Komdigi RI, ditulis Minggu (9/11/2025)

Menurut Wamen Nezar, komunikasi manusia tidak hanya terdiri dari kata-kata, tetapi juga melibatkan gestur dan nuansa yang hanya dapat ditangkap oleh sesama manusia.

Hal ini tidak dapat digantikan oleh AI yang bekerja berdasarkan rumus matematika dan algoritma.

**Baca Lainnya: Target 2027, Pemerintah Siapkan RUU Redenominasi Rupiah

“Mesin artificial intelligence ini di belakangnya bekerja dengan rumus-rumus matematika, semuanya dengan angka-angka. Sementara kita punya cara berkomunikasi yang khas manusia, yang kadang-kadang hanya bisa dibaca oleh sesama manusia,” jelasnya.

Wamen Nezar juga memperingatkan tentang fenomena halusinasi AI di mana teknologi ini dapat menghasilkan konten yang tidak akurat.

Ia mencontohkan kasus konsultan internasional yang harus mengembalikan dana kepada pemerintah Australia karena menggunakan sumber data fiktif dalam laporannya.

Oleh karena itu, Wamen Nezar mendorong:

1) Para praktisi komunikasi untuk terus mengasah kemampuan empati dan berpikir kritis
2) Adanya keterlibatan manusia dalam setiap pengambilan keputusan penting
3) Pemertahanan nilai-nilai etika dan kemanusiaan dalam setiap proses komunikasi

“Kita harus menjaga nilai-nilai etika dan kemanusiaan dalam setiap pesan yang disampaikan,” tutupnya.(eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA TERKINI