HitzSerpong — Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten Yudi Budi Wibowo menegaskan bahwa kasus perundungan (bullying) di lingkungan sekolah harus ditangani secara serius oleh semua pemangku kepentingan.
Pernyataan ini disampaikan menanggapi maraknya kasus bullying, termasuk sebuah insiden di salah satu SMP Negeri di Tangerang Selatan yang mengakibatkan siswa alumni mengalami luka serius.
“Bullying bukan sekadar kenakalan anak, tapi ancaman serius bagi masa depan anak-anak kita,” tegas Yudi, politisi Gerindra dari Dapil Tangsel, ditulis Rabu (12/11/2025).
**Baca Lainnya: Tertibkan 40 Reklame Ilegal, Satpol PP Tangsel Ingatkan Ancaman Denda Rp50 Juta
Yudi menekankan bahwa sekolah seharusnya menjadi lingkungan yang aman, nyaman, dan empatik bagi seluruh peserta didik.
“Sekolah harus jadi ruang aman dan penuh empati, bukan tempat lahirnya luka,” ujarnya.
Sebagai solusi, Yudi mengusulkan beberapa langkah strategis:
1) Sistem pencegahan terstruktur di setiap sekolah melalui mekanisme pelaporan aman, pendampingan konselor, dan pembinaan karakter
2) Keterlibatan multipihak melibatkan guru, orang tua, dan siswa dalam kampanye anti-bullying berkelanjutan
3) Penguatan budaya sekolah yang menghargai perbedaan dan menciptakan lingkungan inklusif
Politisi ini juga mendorong Dinas Pendidikan untuk memperkuat pengawasan dan layanan konseling di sekolah-sekolah.
Menurutnya, penanganan bullying memerlukan komitmen bersama antara pemerintah, tenaga pendidik, orang tua, dan masyarakat.
“Kita harus bergandengan tangan melawan bullying. Jika dibiarkan, kita sedang membiarkan generasi kita tumbuh dengan luka dan rasa takut,” tutupnya.
DPRD Banten berharap Tangsel dapat menjadi percontohan daerah yang serius menangani kasus perundungan sekaligus mengutamakan pendidikan karakter dalam membangun generasi muda berakhlak mulia.(eka)











